1. Pengertian:
Nama penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Dr. Alzheimer memperhatikan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental yang belum pernah ditemui sebelumnya. Pada jaringan otak tersebut ditemukan lapisan atau plaque dan serabut saraf yang tidak normal. Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Gejala penyakit Alzheimer sulit dikenali sejak dini. Seseorang dengan penyakit Alzheimer punya masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir, yang membuat sulit bagi penderita penyakit Alzheimer untuk bekerja atau mengambil bagian dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penyebab:
Otak merupakan organ yang sangat kompleks. Di otak terdapat area-area yang mengurus fungsi tertentu, misalnya bagian depan berkaitan dengan fungsi luhur seperti daya ingat, proses berpikir dsb, otak bagian belakang berkaitan dengan fungsi penglihatan dan sebagainya. Dari hasil riset yang dilakukan, diketahui bahwa pada Penyakit Alzheimer terjadi kehilangan sel saraf di otak di area yang berkaitan dengan fungsi daya ingat, kemampuan berpikir serta kemampuan mental lainnya. Keadaan ini diperburuk dengan penurunan zat neurotransmiter, yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal antara satu sel otak ke sel otak yang lain. Kondisi abnormal tersebut menjadi penyebab mengapa pada penyakit Alzheimer fungsi otak untuk berpikir dan mengingat mengalami kemacetan.
3. Gejala umum:
-Gangguan memori dan berpikir, yaitu penderita penyakit Alzheimer kesulitan mengingat informasi baru. Pada tahap akhir penyakit, memori jangka panjang menghilang, dan penderita penyakit Alzheimer tidak dapat mengingat informasi pribadi, seperti tempat tanggal lahir, pekerjaan, atau nama-nama anggota keluarga dekat.
-Kebingungan. Penderita penyakit Alzheimer dapat tersesat ketika keluar rumah sendirian dan kadang tidak dapat mengingat dimana dia atau bagaimana dia bisa sampai disana.
-Lupa tempat menyimpan sesuatu, seperti kacamata, kunci, dompet, dll.
Berpikir Abstrak. Penderita penyakit Alzheimer merasa tugas kantor atau studi-nya lebih sulit dikerjakan daripada biasanya.
-Kesulitan mengerjakan kebiasaan sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, dll.
Perubahan kepribadian dan perilaku penderita penyakit Alzheimer. Menjadi mudah marah, tersinggung, gelisah, atau jadi pendiam. Kadang-kadang, menjadi bingung, paranoid, atau ketakutan.
-Penilaian yang buruk, seperti meninggalkan rumah pada malam hari yang dingin tanpa jaket atau sepatu, atau bisa pergi ke toko memakai baju tidur.
-Ketidakmampuan penderita penyakit Alzheimer untuk mengikuti petunjuk.
-Adanya masalah dengan bahasa dan komunikasi, seperti tidak dapat mengingat kata-kata, nama benda-benda, atau memahami arti kata-kata umum.
-Memburuknya kemampuan visual dan spasial, seperti menilai bentuk dan ukuran suatu benda.
-Kehilangan motivasi atau inisiatif.
-Kehilangan pola tidur normal.
4. Pengobatan:
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer. Obat-obatan yang ada bersifat memperlambat progresivitas penyakit. Karena penyakit Alzheimer bersifat kronis dan semakin lama pasien semakin tergantung pada orang lain, maka sangat diperlukan kesabaran dari keluarga atau orang yang merawatnya. Pengertian dan kesabaran dari orang-orang di sekitarnya membantu memperlambat perkembangan penyakit. Obat-obatan yang saat ini dipergunakan di dunia medis adalah penghambat asetilkolinesterase seperti Donepezil , Rivastigmine , Galantamine .Obat-obatan ini berusaha untuk memperbaiki kadar neurotransmiter otak dan memperbaiki fungsi berpikir dan kontrol perilaku. Dapat juga diberikan Memantine , yang merupakan N-Methyl-D-Aspartate (NMDA) Antagonists yang dapat diberikan sebagai kombinasi dengan penghambat asetilkolinesterase.
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa diikuti bila ada anggota keluarga yang menderita penyakit Alzheimer:
-Buat catatan kecil, untuk membantunya mengingat. Catatan bisa berupa jadwal kegiatan, daftar nomor telepon penting, atau bisa juga cara menelepon.
-Ciptakan suasana yang menenangkan. Hindarkan suara gaduh, kerumunan orang atau suasana terburu-buru.
-Hindari memaksa pasien untuk mengingat sesuatu atau melakukan hal yang sulit karena akan menyebabkan pasien menjadi cemas dan malah akan memperburuk keadaannya.
-Usahakan untuk berkomunikasi lebih sering. Komunikasi bukanlah hanya dengan berbicara namun juga dengan menyentuh tangan atau bahunya untuk membantu pasien memusatkan perhatiannya.
-Buatlah ritual pada malam hari. Perilaku pasien penyakit Alzheimer biasanya memburuk pada malam hari. Oleh karena itu buatlah suasana menjelang tidur yang tenang dan nyaman. Kecilkan suara televisi dan hindarkan suara keras. Biarkan lampu tetap menyala untuk mencegah disorientasi. Sebaiknya pasien tidak tidur siang dan batasi konsumsi teh atau kopi.
-Buatlah lingkungan yang aman. Sebaiknya kamar pasien berada di lantai dasar untuk menghindari jatuh. Jauhkan benda tajam atau zat-zat yang berbahaya.
-Ajaklah pasien berjalan-jalan pada siang hari. Salah satu gejala yang sering didapati pada pasien penyakit Alzheimer adalah mereka sering ?keluyuran? (wandering). Salah satu alasan mereka keluyuran biasanya sepele, mereka lupa jalan ke kamar mandi. Para ahli berpendapat, dengan mengajak pasien berjalan-jalan pada siang hari membantu mengurangi kejadian ini. Untuk mencegah pasien tersesat, bekali pasien dengan peta jalan pulang, nomor telepon dan tanda pengenal.
5. Pencegahan:
Para ilmuwan berhasil mendeteksi beberapa faktor resiko penyebab Alzheimer, yaitu : usia lebih dari 65 tahun, faktor keturunan, lingkungan yang terkontaminasi dengan logam berat, rokok, pestisida, gelombang elektromagnetic, riwayat trauma kepala yang berat dan penggunaan terapi sulih hormon pada wanita. Dengan mengetahui faktor resiko tersebut dan hasil penelitian yang lain, dianjurkan beberapa cara untuk mencegah penyakit Alzheimer, di antaranya yaitu :
-Bergaya hidup sehat, misalnya dengan rutin berolahraga, tidak merokok maupun mengkonsumsi alkohol.
-Mengkonsumsi sayur dan buah segar. Hal ini penting karena sayur dan buah segar mengandung antioksidan yang berfungsi untuk mengikat radikal bebas. Radikal bebas ini yang merusak sel-sel tubuh.
-Menjaga kebugaran mental (mental fitness). Istilah ini mungkin masih jarang terdengar. Cara menjaga kebugaran mental adalah dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan.
Tetapi, para ilmuwan masih bekerja untuk mencari penyebab dan pengobatan-pengobatan untuk penyakit Alzheimer. Kondisi dan perilaku yang membuat kita lebih mungkin terkena penyakit Alzheimer telah diidentifikasi.
Tahukah anda bahwa:
-Merokok setelah usia 65 tahun dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit alzheimer's sekitar 79%
-Obesitas di paruh umur membuat kita 3 ½ kali lebih kemungkinan mengalami Alzheimer
-Diabetes membuat dua kali kemungkinan terkena Alzheimer
-Genetika hanya 25% dari kasus-kasus Alzheimer
-Stres kronis memungkinkan risiko 4 kali lipat terkena penyakit Alzheimer
Special thanks
Semoga bermanfaat....
Nama penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Dr. Alzheimer memperhatikan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental yang belum pernah ditemui sebelumnya. Pada jaringan otak tersebut ditemukan lapisan atau plaque dan serabut saraf yang tidak normal. Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Gejala penyakit Alzheimer sulit dikenali sejak dini. Seseorang dengan penyakit Alzheimer punya masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir, yang membuat sulit bagi penderita penyakit Alzheimer untuk bekerja atau mengambil bagian dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penyebab:
Otak merupakan organ yang sangat kompleks. Di otak terdapat area-area yang mengurus fungsi tertentu, misalnya bagian depan berkaitan dengan fungsi luhur seperti daya ingat, proses berpikir dsb, otak bagian belakang berkaitan dengan fungsi penglihatan dan sebagainya. Dari hasil riset yang dilakukan, diketahui bahwa pada Penyakit Alzheimer terjadi kehilangan sel saraf di otak di area yang berkaitan dengan fungsi daya ingat, kemampuan berpikir serta kemampuan mental lainnya. Keadaan ini diperburuk dengan penurunan zat neurotransmiter, yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal antara satu sel otak ke sel otak yang lain. Kondisi abnormal tersebut menjadi penyebab mengapa pada penyakit Alzheimer fungsi otak untuk berpikir dan mengingat mengalami kemacetan.
3. Gejala umum:
-Gangguan memori dan berpikir, yaitu penderita penyakit Alzheimer kesulitan mengingat informasi baru. Pada tahap akhir penyakit, memori jangka panjang menghilang, dan penderita penyakit Alzheimer tidak dapat mengingat informasi pribadi, seperti tempat tanggal lahir, pekerjaan, atau nama-nama anggota keluarga dekat.
-Kebingungan. Penderita penyakit Alzheimer dapat tersesat ketika keluar rumah sendirian dan kadang tidak dapat mengingat dimana dia atau bagaimana dia bisa sampai disana.
-Lupa tempat menyimpan sesuatu, seperti kacamata, kunci, dompet, dll.
Berpikir Abstrak. Penderita penyakit Alzheimer merasa tugas kantor atau studi-nya lebih sulit dikerjakan daripada biasanya.
-Kesulitan mengerjakan kebiasaan sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, dll.
Perubahan kepribadian dan perilaku penderita penyakit Alzheimer. Menjadi mudah marah, tersinggung, gelisah, atau jadi pendiam. Kadang-kadang, menjadi bingung, paranoid, atau ketakutan.
-Penilaian yang buruk, seperti meninggalkan rumah pada malam hari yang dingin tanpa jaket atau sepatu, atau bisa pergi ke toko memakai baju tidur.
-Ketidakmampuan penderita penyakit Alzheimer untuk mengikuti petunjuk.
-Adanya masalah dengan bahasa dan komunikasi, seperti tidak dapat mengingat kata-kata, nama benda-benda, atau memahami arti kata-kata umum.
-Memburuknya kemampuan visual dan spasial, seperti menilai bentuk dan ukuran suatu benda.
-Kehilangan motivasi atau inisiatif.
-Kehilangan pola tidur normal.
4. Pengobatan:
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer. Obat-obatan yang ada bersifat memperlambat progresivitas penyakit. Karena penyakit Alzheimer bersifat kronis dan semakin lama pasien semakin tergantung pada orang lain, maka sangat diperlukan kesabaran dari keluarga atau orang yang merawatnya. Pengertian dan kesabaran dari orang-orang di sekitarnya membantu memperlambat perkembangan penyakit. Obat-obatan yang saat ini dipergunakan di dunia medis adalah penghambat asetilkolinesterase seperti Donepezil , Rivastigmine , Galantamine .Obat-obatan ini berusaha untuk memperbaiki kadar neurotransmiter otak dan memperbaiki fungsi berpikir dan kontrol perilaku. Dapat juga diberikan Memantine , yang merupakan N-Methyl-D-Aspartate (NMDA) Antagonists yang dapat diberikan sebagai kombinasi dengan penghambat asetilkolinesterase.
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa diikuti bila ada anggota keluarga yang menderita penyakit Alzheimer:
-Buat catatan kecil, untuk membantunya mengingat. Catatan bisa berupa jadwal kegiatan, daftar nomor telepon penting, atau bisa juga cara menelepon.
-Ciptakan suasana yang menenangkan. Hindarkan suara gaduh, kerumunan orang atau suasana terburu-buru.
-Hindari memaksa pasien untuk mengingat sesuatu atau melakukan hal yang sulit karena akan menyebabkan pasien menjadi cemas dan malah akan memperburuk keadaannya.
-Usahakan untuk berkomunikasi lebih sering. Komunikasi bukanlah hanya dengan berbicara namun juga dengan menyentuh tangan atau bahunya untuk membantu pasien memusatkan perhatiannya.
-Buatlah ritual pada malam hari. Perilaku pasien penyakit Alzheimer biasanya memburuk pada malam hari. Oleh karena itu buatlah suasana menjelang tidur yang tenang dan nyaman. Kecilkan suara televisi dan hindarkan suara keras. Biarkan lampu tetap menyala untuk mencegah disorientasi. Sebaiknya pasien tidak tidur siang dan batasi konsumsi teh atau kopi.
-Buatlah lingkungan yang aman. Sebaiknya kamar pasien berada di lantai dasar untuk menghindari jatuh. Jauhkan benda tajam atau zat-zat yang berbahaya.
-Ajaklah pasien berjalan-jalan pada siang hari. Salah satu gejala yang sering didapati pada pasien penyakit Alzheimer adalah mereka sering ?keluyuran? (wandering). Salah satu alasan mereka keluyuran biasanya sepele, mereka lupa jalan ke kamar mandi. Para ahli berpendapat, dengan mengajak pasien berjalan-jalan pada siang hari membantu mengurangi kejadian ini. Untuk mencegah pasien tersesat, bekali pasien dengan peta jalan pulang, nomor telepon dan tanda pengenal.
5. Pencegahan:
Para ilmuwan berhasil mendeteksi beberapa faktor resiko penyebab Alzheimer, yaitu : usia lebih dari 65 tahun, faktor keturunan, lingkungan yang terkontaminasi dengan logam berat, rokok, pestisida, gelombang elektromagnetic, riwayat trauma kepala yang berat dan penggunaan terapi sulih hormon pada wanita. Dengan mengetahui faktor resiko tersebut dan hasil penelitian yang lain, dianjurkan beberapa cara untuk mencegah penyakit Alzheimer, di antaranya yaitu :
-Bergaya hidup sehat, misalnya dengan rutin berolahraga, tidak merokok maupun mengkonsumsi alkohol.
-Mengkonsumsi sayur dan buah segar. Hal ini penting karena sayur dan buah segar mengandung antioksidan yang berfungsi untuk mengikat radikal bebas. Radikal bebas ini yang merusak sel-sel tubuh.
-Menjaga kebugaran mental (mental fitness). Istilah ini mungkin masih jarang terdengar. Cara menjaga kebugaran mental adalah dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan.
Tetapi, para ilmuwan masih bekerja untuk mencari penyebab dan pengobatan-pengobatan untuk penyakit Alzheimer. Kondisi dan perilaku yang membuat kita lebih mungkin terkena penyakit Alzheimer telah diidentifikasi.
Tahukah anda bahwa:
-Merokok setelah usia 65 tahun dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit alzheimer's sekitar 79%
-Obesitas di paruh umur membuat kita 3 ½ kali lebih kemungkinan mengalami Alzheimer
-Diabetes membuat dua kali kemungkinan terkena Alzheimer
-Genetika hanya 25% dari kasus-kasus Alzheimer
-Stres kronis memungkinkan risiko 4 kali lipat terkena penyakit Alzheimer
Special thanks
Semoga bermanfaat....
0 comments:
Post a Comment