Sebenarnya, apa yang membuat rasa pedas pada cabai itu?
Ternyata biang keladinya itu si Capsaicin 1.
Di lihat dari strukturnya senyawa ini lebih banyak memiliki gugus non polar daripada polar sehingga kemungkinan lebih larut dalam pelarut yang non polar seperti eter, benzen, dan kloroform. Ternyata setelah menilik literature, senyawa ini juga larut dalam air panas. Ini mungkin kunci dari permasalahan kita.
Pada saat kita minum air dingin, rasa pedas akan muncul lagi setelah air masuk kerongkongan sedangkan pada air panas, rasa pedasnya hilang setelah masuk kerongkongan. Terjawab sudah pertanyaan diatas. Ternyata air panas melarutkan senyawa pembuat pedas alias capsaicin yang berada di lidah. Karena capsaicin telah larut dalam air panas dan ikut terbawa air panas menuju kerongkongan, maka indera perasa kita alias lidah tidak akan merasakan pedas lagi.
Sampai disini akan muncul pertanyaan, lalu kenapa pada saat air dingin masuk mulut, rasa pedasnya berkurang, sedangkan pada saat air panas masuk, rasa pedasnya seperti semakin bertambah?
-Masih ingat bahwa es bisa dijadikan anestasi lokal? Itulah jawabnya, yakni pada saat air dingin mengenai lidah, maka syaraf-syaraf pada lidah menjadi patirasa sehingga tidak merasakan pedas. Begitu pula sebaliknya, saat air panas masuk, rasa pedas nampak semakin bertambah karena sebenarnya bukan rasa pedasnya bertambah, tapi lidah kita kesakitan karena air panas yang masuk mulut kita.
Semoga bermanfaat....
0 comments:
Post a Comment