Dikutip dari Kitab Duratun Nasihin.
-Arab:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا/إِمَامًا للهِ تَعَالَى
-Lafadz:
"Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi ta'aalaa."
-Artinya:
"Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah Ta'ala"
Atau
-Arab:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى
Lafadz:
"Usholli sunnatat taraawihi rak'ataini lillahi ta'aalaa"
-Artinya:
"Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Yang disabdakan Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh Saidina Ali Bin Abi Tholib R.A:
Malam ke-1:
Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang Mu’min seperti ketika ia di lahirkan.
Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang Mu’min seperti ketika ia di lahirkan.
Malam ke-2:
Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu’min.
Malam ke-3:
Malaikat berseru dari ‘Arsy ” Telah diangkat amal dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT.
Malam ke-4:
Baginya mendapat pahala, seperti pahala membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an.
Malam ke-5:
Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho.
Malam ke-6:
Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda.
Malam ke-7:
Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S dan penolong dari kejahatan Fir’aun dan Hamman.
Malam ke-8:
Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS.
Malam ke-9:
Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW.
Malam ke-10:
Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Malam ke-11:
Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari Ibunya.
Malam ke-12:
Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah berseri-seri seperti bulan purnama.
Malam ke-13:
Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan (kejelekan).
Malam ke-14:
Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak akan menghisabnya.
Malam ke-15:
Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga di ‘Arsy dan kursi.
Malam ke-16:
Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari api neraka dan masuk surga.
Malam ke-17:
Diberikannya pahala seperti pahala para nabi.
Malam ke-18:
Satu Malaikat berseru : ” Hai Hamba Allah bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang tuamu.
Malam ke-19:
Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus.
Malam ke-20:
Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan orang-orang Sholeh.
Malam ke-21:
Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya.
Malam ke-22:
Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan.
Malam ke-23:
Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di surga.
Malam ke-24:
Dua puluh empat (24) permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT.
Malam ke-25:
Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur.
Malam ke-26:
Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat puluh tahun (40 tahun).
Malam ke-27:
Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.
Malam ke-28:
Allah SWT mengangkat baginya seribu (1000) derajat di surga.
Malam ke-29:
Allah SWT memberikan pahala seribu (1000) haji yang makbul.
Malam ke-30:
Allah SWT berfirman: "Hai Hambaku, makanlah buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan engkau hamba-Ku."
Semoga bermanfaat....
0 comments:
Post a Comment